KEPITING BAKAU dengan nama latin Scyla serrata atau Scylla Paramosain memiliki tempat hidup alami (habitat) diwilayah pantai berair payau, terutama di kawasan hutan bakau yang berlumpur tebal, saluran dan tambak-tambak, sampai menjangkau laut dekat pantai. Rangkaian pesisir dan pantai Indonesia diperkirakan memiliki hamparan pohon bakau seluas hampir 4,2 juta hektar, merupakan wilayah potensial penghasil KEPITING BAKAU.

Salah satu kegiatan ekonomi yang dikembangkan diwilayah pesisir adalah budidaya rumput laut (Euchema sp), karena memiliki nilai ekonomis yang cukup baik dengan permintaan pasar yang tinggi. Melalui budidaya rumput laut diharapakan masyarakat pesisir memiliki alternatif mata pencaharian selain kegiatan penangkapan ikan dan budidaya lainnya. Memperhatikan peluang tersebut maka Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi menyelenggarakan diklat Budidaya Rumput Laut melalui pembelajaran daring (online). Melalui diklat ini diharapkan dapat membantu masyarakat memiliki keterampilan dan kompetensi dalam budidaya rumput laut. Silahkan mengikuti diklat ini untuk meraih masa depan lebih baik bersama BPPP Banyuwangi. |

- Widyaiswara: Sumartin, MP